Sabtu, 03 Maret 2012
CARA PEMBUAHAN BUAH SALAK
Dalam membudidayakan buah salak bukan lah hal yang gampang dikarenakan kita harus melalui beberapa proses untuk medapatkan buah salak yang berkualitas bagus.dan berikut ini adalah langkah -langkah dalam pembuahan buah salak,atau orang-orang jawa menyebutnya"ngembangi salak"
berikut langkah-langkahnya:
-pilihlah bunga salak yang katup penutupnya sudah mulai membuka dan bunga atau kembang salak yang ada didalam katup sudah mulai terlihat dan berwarna kemerah merahan
seperti gambar diatas
-Setelah itu langkah berikutnya adalah membersihkan katup penutup bunga salak mengunakan gunting dan alat bantu lainnya hingga bersih
seperti gambar di atas
dan hasil setelah pembersihan dapat dilihat
seperti gambar diatas
setelah itu letakan bunga salak jantan di atas salak betina atau taburkan serbuak salak jantan di bunga salak betina
seperti gambar di atas
SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA
Jumat, 02 Maret 2012
cara penanaman salak pondoh
Cara Menanam Buah Salak Pondoh
Urutan Kegiatan Budidaya Salak Pondoh
Urut-urutan kegiatan budidaya Salak Pondoh adalah sebagai berikut :
- Pengolahan lahan kebun salak s/d siap tanam oleh karena itu sekaligus dengan membuat lubang tanaman;
- Penanaman pohon peneduh;
- Penyiapan bibit salak;
- Penanaman bibit penyulaman tanaman yang mati;
- Pemupukan;
- Pembubunan;
- Penyiangan;
- Pemberantasan hama sebagai penyakit;
- Pencangkokan bibit;
- Pemangkasan;
- Panen buah dan penanganan hasil sampai dengan siap jual.
Pembibitan
Dalam usaha pembibitan salak perlu diperhatikan sifat-sifat
genetiknya. Secara alami dapat diketahui adanya tanaman salak yang
selalu berbunga jantan. Tanaman jenis ini tidak mampu menghasilkan buah.
Untuk mendapatkan bibit salak yang dapat berproduksi dilakukan secara
generatif (biji salak) dan vegetatif (tunas anakan). Mengembangbiakan
salak dengan biji nampaknya jauh lebih mudah dan lebih murah, apalagi
untuk keperluan dalam jumlah banyak. Disamping itu, akan diperoleh
kondisi tanaman yang lebih kuat. Kelemahan dari sistim pembibitan
generatif adalah, waktu berbuahnya lebih lama, tidak selalu mempunyai
sifat-sifat genetis dan unggul yang sama dengan pohon induknya dan tidak
dapat dipastikan apakah bibit tersebut akan menjadi tanaman betina atau
justru menjadi tanaman jantan.
Bibit vegetatif dapat diperoleh dengan memisahkan anakan baik secara
langsung maupun memisahkan anakan secara buatan (cangkok). Bibit ini
mempunyai beberapa keuntungan antara lain, hasil tanaman yang diperoleh
sifatnya pasti sama dengan pohon induknya, dapat dipastikan terlebih
dahulu kelamin tanaman dimaksud (jantan/betina), cepat berbunga dan
berbuah serta hasilnya lebih seragam (relatif sama dengan pohon
induknya). Tanaman salak yang akan dijadikan sebagai induk perbanyakan
vegetatif, sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut :
Pohon induk harus berumur lebih dari satu tahun;
Tumbuhnya rimbun dan tidak ada tanda-tanda daunnya menguning;
Bebas hama dan penyakit;
Berbuah lebat dan berkualitas baik;
Tunas anakan yang akan dicangkok sudah cukup umur dan mempunyai pelepah 4 – 5 helai.
Dalam perhitungan kelayakan usaha tani salak ini diasumsikan untuk pembibitan pertama kali (tahun 0) adalah dengan membeli bibit yang sudah siap untuk ditanam termasuk bibit pejantannya. Sedangkan untuk bibit salak tahun-tahun berikutnya dilakukan dengan pencakokan, sehingga dalam perhitungan analisa kelayakan akan terlihat biaya tenaga kerja untuk mencangkok (khusus untuk salak Pondoh).
Tumbuhnya rimbun dan tidak ada tanda-tanda daunnya menguning;
Bebas hama dan penyakit;
Berbuah lebat dan berkualitas baik;
Tunas anakan yang akan dicangkok sudah cukup umur dan mempunyai pelepah 4 – 5 helai.
Dalam perhitungan kelayakan usaha tani salak ini diasumsikan untuk pembibitan pertama kali (tahun 0) adalah dengan membeli bibit yang sudah siap untuk ditanam termasuk bibit pejantannya. Sedangkan untuk bibit salak tahun-tahun berikutnya dilakukan dengan pencakokan, sehingga dalam perhitungan analisa kelayakan akan terlihat biaya tenaga kerja untuk mencangkok (khusus untuk salak Pondoh).
Penanaman dan Pemeliharaan
Sebelum melakukan penanaman, tahap pertama yang harus dilakukan
adalah pengolahan tanah yang tujuannya adalah menggemburkan tanah agar
menjadi pertumbuhan tanaman yang baik, sekaligus untuk membersihkan
tumbuhan pengganggu (gulma). Pekerjaan mengolah tanah ini diawali dengan
pencangkulan sedalam ± 30 cm, dan dilakukan 3 – 4 minggu sebelum tanam.
Untuk mempersiapkan lubang-lubang tanaman, ada dua macam cara yaitu :
Penggalian Langsung
Dengan ukuran tiap lubang ialah sepanjang 60 cm, lebar 60 cm dan
dalamnya juga 60 cm. Pada tanah-tanah cangkulan tersebut diberikan pupuk
kandang sebanyak 5 – 7 kg/lubang tanam. Sedangkan jarak tanam biasanya 2
x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter.
Penggalian Tidak Langsung
Untuk daerah yang baru pertama kali hendak ditanami salak, sebaiknya
dibuatkan dahulu bedengan. Ukuran bedengan adalah lebar 200 – 250 cm,
tinggi ± 30 cm, dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Jarak antar bedengan sekitar 60 – 80 cm. Bersamaan dengan pembuatan
bedengan, pupuk kandang dimasukkan ke dalam tanah. Kebutuhan pupuk
kandang sekitar 20 – 30 ton/ha. Setelah diberi pupuk kandang dibiarkan
selama 2 minggu. Untuk selanjutnya, barulah dibuatkan lubang tanam
berukuran panjang 30 cm, lebar 30 cm dan dalamnya juga 30 cm. Jarak
tanam berkisar antara 2 x 2 meter atau 2,5 x 2,5 meter.
Tanaman Pelindung
Untuk tahap-tahap awal karena tanaman salak tidak dapat terkena
langsung sinar matahari, maka biasanya dibuatkan tanaman pelindung yang
dapat dilakukan satu tahun sebelum tanaman salak ditanam. Untuk jenis
tanaman pelindung ini dapat berbentuk seperti, lamtoro, dadap, turi atau
tanaman pelindung lainnya.
Kolam Air
Fungsi klolam air ini adalah untuk penyediaan air irigasi kebun salak
pada musim-musim kemarau. Ukuran kolam disesuaikan dengan luas tanah
dan umumnya bilamana mungkin diletakkan lokasi kolamnya di tengah-tengah
kebun salak dengan maksud agar dalam musim-musim kemarau kolam ini
dapat ikut serta menciptakan iklim mikro dan kelembaban lingkungan dan
tanah yang optimal bagi pertumbuhan tanaman salaknya. Agar air kolam
dapat dialirkan ke sekeliling kebun, diperlukan pula pembuatan saluran
irigasinya. Untuk mengoptimalkan fungsi kolam air ini, seringkali
digunakan pula untuk beternak ikan.
Drainase
Selain itu, juga dibuatkan drainase, karena tanaman salak tidak tahan
terhadap genangan air. Pembuangan air lebih dari lahan sangat penting
dilakukan, karena tanaman salak tidak tahan akan genangan air dalam
waktu yang lama. Hal seperti ini biasanya terjadi pada waktu musim
penghujan. Sedangkan pada waktu kemarau drainase akan berfungsi sebagi
sarana untuk membagi air dari sumber air (Kolam air), karena tanaman
salak tidak tahan kekeringan dalam waktu yang lama. Dengan cara
demikian, maka sudah disiapkan lahan yang cukup lembab, tetapi tidak
becek.
Tanaman salak ini umumnya ditanam pada awal musim penghujan ketika
tanah mengandung cukup air yakni 60 – 80%, biasanya terjadi pada bulan
November atau Desember. Dalam keadaan tanah yang gembur dan dengan
kelembaban demikian, akar bibit mampu hidup dan berkembang secara baik,
karena oksigen masih cukup tersedia sehingga mampu merangsang
pertumbuhan akar, dan akar tidak membusuk karena tanah tidak terlalu
jenuh air.
sumber SEKILAS BUAH SALAK
Salak adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai sala (Min., Mak., Bug., [1] dan Thai). Dalam bahasa Inggris disebut salak atau snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular.
Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing panjangnya antara 7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
Buah tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning krem sampai keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, coklat hingga kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya.[2], [3]
sumber
Diberdayakan oleh Blogger.